Sitaro, Barta1.com – Pandemi Corona Virus Desease 2109 atau disingkat Covid-19 tidak hanya mengganggu kesehatan masyarakat, namun turut berdampak pada sendi-sendi perekonomian termasuk menurunnya omzet usaha pertukangan.
Sebagaimana dikisahkan warga Kelurahan Tarorane Kecamatan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Randy Abram yang adalah tukang kayu asal Siau yang mengakui akibat pandemi Covid-19 usaha pertukangan yang telah digelutinya selama kurang lebih 12 tahun turut terdampak.
“Memang dampak pandemi sangat besar terhadap masyarakat termasuk kami usaha pertukangan. Naik turun dalam penghasilan memang sudah biasa terjadi, tapi berbeda dengan munculnya pandemi ini omzet menurun sangat jauh,” ujar Abram.
Menurut Abram, penghasilan dari sebelum adanya pandemi tidak kurang dari Rp100 ribu dalam per hari, namun setelah terjadi pandemi hampir-hanpir tidak ada pemasukan atau pesanan dari konsumen.
“Kalaupun ada pesanan, harga yang ditawarkan oleh pelanggan atau konsumen sangat rendah, disementara itu tidak berbanding dengan harga bahan baku yang tingg. Belum lagi, modal yang disimpan untuk pengembangan usaha mulai menipis,” tutur Abram.
Meskipun berkurangnya pesanan yang berdampak pada menurunnya omzet, namun pria berusia 35 tahun ini terpaksa harus menyesuaikan harga penawaran dengan harga bahan baku. “Omzetnya memang sangat tipis, tapi ini bisa menambah untuk kebutuhan pokok sehari-hari,” ungkap Abram.
Dengan kondisi tersebut, dia berharap agar pandemi cepat berlalu dan kegiatan masyarakat kembali normal, sebab pandemi membuat aktifitas masyarakat terganggu.
“Selain itu dia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus bagi usaha pertukangan. Meskipun begitu, dalam menjalankan kegiatan usaha pertukangan saran pemerintah dalam upaya penanganan Covid tetap kami jalankan yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak hingga menghindari keeumunan,” tukas dia.
Peliput : Stenly Rein Mes Gaghunting
Discussion about this post